Marcella Marino, itulah nama si gadis cilik. Marcella tiba di sekolahnya di kawasan Ramsgate, Kent, Inggris untuk melakukan pengambaran buku tahunan bersama murid-murid lainnya.
Dia sudah berdandan dengan cantik untuk pengamabaran tersebut. Sang ayah, Marcello Marino yang seorang hairdresser, menata rambutnya yang panjang dan pirang membentuk pita.
Betapa terkejutnya Marcella, saat sesi pengambaran tiba dia ternyata dilarang ikut. Alasan pihak sekolah, rambutnya terlalu mencolok dan tidak sesuai dengan dress code.
Saat mengetahui perlakuan pihak sekolah pada putrinya, Marcello mengaku sangat terkejut. Pemilik Marcello's Hair Salon itu mengatakan dia hanya menata rambut anaknya agar terlihat elegan.
Sebelumnya, Marcella memang minta pada sang ayah untuk menata rambutnya. Dia ingin terlihat seperti putri saat pemotretan buku tahunan.
"Lalu aku menatanya dengan gaya elegan. Menggunakan rambutnya aku menatanya membentuk pita. Aku pikir itu akan luar biasa dan Marcella menyukainya. Tapi saat dia pulang dari sekolah dia berkata dia tidak diizinkan menata rambutnya seperti itu kerana tidak sesuai dress code," urai Marcello, 42 tahun, dikutip Daily Mail.
Saat dikonfirmasi, juru bicara sekolah mengakui mereka memang melarang Marcella ikut foto buku tahunan kerana dandanan rambutnya. Menurut mereka, seharusnya rambut tersebut kalau mahu didandan seperti pita seharusnya berwarna gelap seperti navy blue atau hitam.
Keputusan pihak sekolah itu tentunya membuat Marcello kecewa. "Semua anak diminta tampil 'smart' hari itu, makanya aku memutuskan melakukan usaha khusus, tapi akhirnya malah jadi air mata. Aku sangat kecewa," tukas pria yang juga memiliki seorang putri bernama Amelia itu.
Pemotretan buku tahunan itu sendiri dibatalkan kerana ada beberapa murid yang tidak datang. Agar kejadian serupa tidak terulang lagi, keluarga Marino telah diperingatkan agar tidak menata rambut Marcella seperti pita lagi. Gadis cilik itu diminta tampil dengan rambut normal.
"Marcella sedih sekali. Dia pikir dia akan mirip putri. Tapi sekarang pihak sekolah tidak mengizinkannya," kata Marcello kecewa.
No comments:
Post a Comment