Dalam sebuah hubungan tentunya semua ingin berakhir indah hingga ke pelaminan. Tapi, tidak semua rencana itu boleh berakhir baik, bahkan tidak sedikit harus putus ditengah jalan.
Pada umumnya, ketika pasangan kekasih harus putus cinta, maka wanita dianggap yang paling menderita. Tapi ternyata di beberapa penelitian lelakilah yang paling menderita ketika hubungan cinta itu harus berakhir.
Menurut David Zinczenko, kolumnis majalah Men's Health, lelaki justru lebih menderita dibanding wanita ketika putus cinta. Alasannya? Lelaki cenderung menyimpan perasaanya dan berusaha tegar di hadapan orang-orang. Lelaki tidak memiliki banyak teman curahan hati jadi dipendam sendiri.
Sebaliknya, ketika putus cinta wanita lebih ekspresif menunjukkan kesedihan dan kekecewaannya dengan menangis, kalau perlu seharian. Wanita punya banyak teman curahan hati yang boleh diajak berbincang.
Sedangkan Robin Simon dari Wake Forest University dan pasukan kerjanya mengkaji sekitar 1.600 muda-mudi di Florida untuk mencari tahu bagaimana impak patah hati dan hubungan sulit bagi kesihatan mental mereka.
Hasilnya menunjukkan kalau lelaki juga terlibat secara emosional, dan lebih terpengaruh, baik oleh kesenangan atau situasi yang mematahkan hati, dibanding wanita.
Menariknya, penelitian menemukan, kalau mental lelaki sangat dipengaruhi oleh kualiti hubungan yang sedang mereka jalani, sedangkan wanita malah lebih peduli dengan status, apakah dia sudah berpasangan atau belum.
So, bagaimana dengan pendapat Anda sendiri?
org yg ptus cinta nih ade yg smpai x igt tuhan..smpai ade yg sggup bnuh diri..
ReplyDeletehttp://5zol-saidsomething.blogspot.com/