Itu adalah suatu kelainan di bahagian bawah otak yang mengakibatkan posisi otak kecil turun dan keluar dari tengkorak. Keadaan ini membuat bahagian otak Rhett yang mengatur emosi, pernafasan, peredaran darah dan rasa mengantuk terganggu kerana tertekan tulang tengkorak bahagian belakang sehingga tidak boleh tidur.
Diagnosis itu membuat doktor mengambil keputusan untuk melakukan pembedahan pengangkatan tulang yang menekan bahagian otak Rhett. Dengan jaminan hanya 50 % untuk berjaya, pembedahan itu pun akhirnya dilakukan di All Children’s Hospital, St. Petersburg.
Pembedahan ituberhasil. Dua hari setelahnya, Rhett akhirnya bioleh tidur nyenyak untuk pertama kalinya. "Saya sungguh tak boleh menahan air mata melihatnya boleh tidur puas semalam , saya tak percaya bolehmenyaksikan ini semua," kata Shannon .
Tak hanya memulihkan situasi tidur, pembedahan itu juga membuat emosi Rhett stabil. Sebelumnya, Rhett membesar sebagai anak temperamental. "Selama tiga tahun tidak tidur, Rhett selalu nakal, gelisah, murung, marah, tidak bisa bermain dan berinteraksi dengan orang lain. Sungguh menyedihkan," ujarnya.
Keberhasilan pembedahan itu adalah hasil dari perjuangan Shannon dan David sejak Rhett masih bayi. Pasangan ini mulai memeriksa kelainan itu lantaran Rhett tidak pernah memejamkan mata untuk istirahat. Umumnya bayi lebih banyak tidur daripada terjaga.
Puluhan doktor yang sempat dihubungi pasangan itu sebelumnya tidak mampu mendiagnosis penyakit sebenar anaknya. Ada doktor yang mengatakan Rhett menderita autis, tapi ada yang membantah diagnosis itu. Tapi, setelah melalui berbagai terapi dan uji medis, penyakit Rhett pun di ketahui.
No comments:
Post a Comment