“Kelompok liberal, dengan segala cara, ingin mencegah partai-partai Islam memiliki suara tertinggi saat merancang konstitusi, khususnya berhubungan dengan Pasal 2 yang terkait dengan identiti Islam [dalam negara] dan hukum syariat,” kata Burhamy dalam kenyataannya yang dikutip Al Mishry Al Yaum.
“(Mereka) memaksakan kehendak dengan cara-cara yang tidak demokratik guna mengacaukan formasi Majlis, dengan menggunakan tekanan media untuk membuat orang takut terhadap Islam,” imbuhnya.
Burhamy menegaskan, “Salafy akan menyeru rakyat untuk menolak konstitusi jika tidak menyebutkan dengan tegas bahawa syariat Islam akan ditegakkan.”
Menurutnya, rakyat memiliki kekuasaan tertinggi dalam merancang konstitusi. Meskipun Salafy hanya memiliki perwakilan minoriti dalam parlemen, namun mereka mewakili kebanyakan rakyat yang tunjuk perasaan di jalan-jalan. Rakyat yang memiliki kekuatan besar untuk menggerakkan massa, walaupun mayoritinya diam.
Majlis Konstitusi yang dibentuk pada bulan Mac lalu, pasa 10 April ditangguhkan oleh keputusan Mahkamah sebab dianggap kurang mewakili keberagaman rakyat Mesir.
Hussein Tantawi, pimpinan Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata yang menguasai pemerintahan pasca rejim Mubarak, melakukan pertemuan dengan perwakilan sekitar 20 parti untuk membentuk formasi Majlis Konstitusi yang baru pada Ahad lalu.
Partai bentukan Al Ikhwan dan Salafy menjadi pemenang pertama dan kedua dalam pemilihan umum Mesir belum lama ini, mengalahkan parti-parti liberal dan para pendukung Husni Mubarak. (IH)
No comments:
Post a Comment